I. PENGELOLAAN INDUK
1. Latar belakang
2. Penyediaan induk
5. Pemeliharaan di laboratorium
1. Latar belakang
Kerang mutiara dari jenis pinctada sp merupakan kerang yang dapat menghasilkan butiaran mutiara sebagai perhisan kalung, anting, bros, gelang dan juga dapat digunakan untuk campuran cosmetik dansebagainya. Dengan pesatnya perkembang industri kerang mutiara baik lokal (Indonesaia) maupun mermintaan dari luar negeri untuk ekspor, maka peranan pembibitan kerang mutiara sangat besar peranannya untuk ketersediaan bahan baku berupa kerang mutiara. Manejemen pememeliharaan induk juga menjadi penting dan sangat fital dalam industri budidaya kerang mutiara untuk menghasilkan butiran mutiara yang berkualitas baik dan berkelas.
2. Penyediaan induk
Ketersediaan induk untuk breeding kerang mutiara menjadi suatu hal yang sangat penting agar dapat terjaga ketersediaan kerang mutiara sebagai bahan baku indusatri mutiara. Induk kerang mutiara dapat diperoleh dari alam melalui para nelayan yang mencari kerang mutiara melalui penyelaman, induk juga dapat diperoleh dari hasil breeding (anakan) yang telah terjamin kualitasnya menghasilkan butiaran mutiara yang baik. Dari kriterian induk yang baik yaitu kerang mutiara yang dapat menghasilkan butiran mutiara seperti putih, silver, gold, yellow, fanci dan fanci.
3. Seleksi induk
Induk pada industri budidaya kerang mutiara menjadi hal yang sangat fital untuk dapat menghasilkan butiaran mutiara yang berkelas baik. Untuk mendapatkan induk yang sesuai maka seleksi induk harus dilakukan. Induk yang masuk kritera baik yakni antara lain sebagai berikut :
4. Pemeliharaan induk di laut- Umur kerang mutiara 5 thn untuk induk yang diperoleh dari hasil breeding.
- Untuk kerang yang diperoleh dari alam enselnya tidak kurang dari 5 mm dan tidak lebih dari 1,5 cm.
- Induk harus menghasilkan nacre yang baik, kulit dalam tidak cacat.
- Gonad besar tidak bengkok agar dapat menghasilkan mutiara yang besar.
- Mantel dapat menghasilkan nacre yang putih agar dapat dijadikan saibo (potongan mantel yang disisipkan bersama nucleus pada saat pemasangan inti mutiara)
- Tingkat Kematangan Gonad mencapai 80 % (siap untuk dipijahkan)
Induk-induk hasil seleksi dipelihara ditempat tertentu pada daerah yang subur akan unsur hara dan plankton baik dari jenis phitoplankton maupun zooplankton. Penempatan induk-induk pada daerah ini agar induk terjamin dapat dengan mudah berkembang untuk memiliki sel sperma dan sel telur, sehingga pada waktu ingin dipijahkan dapat dengan mudah memperoleh induk dengan tingkat kematangan gonad (TKG)yang sesuai keinginan. Ada dua posisi yang baik agar induk tetap terjamin dapat memiliki sperma dan telur, pertama induk digantu pada daerah tepi pantai untuk mempercepat induk bertelur, kemudia setelah induk ada tanda-tanda sudah bertelur maka induk dipindahkan pada posisi kedua yaitu posisi di tengah laut agar induk yang telah memiliki telur tidak tergang dan dapat memijah dengan sendirinya.
Tali jalur pemeliharaan induk kerang
Tali jalur pemeliharaan induk kerang
5. Pemeliharaan di laboratorium
Induk yang akan dimasukan ke laboratorium adalah induk yang telah melalui hasil seleksi. Induk yang memiliki TKG 80 % dan telah terlihat ada seperti pasir yang halus pada gonad selai warna kuning dan putih, berarti sperma dan telur sudah memiliki gamed. Induk yang demikian ini bisa langsung dipijahka tanpa harus dipelihara. Induk yang TKG nya rendah akan dipelihara beberapa hari sampai terlihat ada perubahan peningkatan TKG yang lebih baik agar dapat dipijahkan. Pemeliharan induk ini dapat dilakukan selama 7 hari dengan pemberian pakan berupa alge dari jenis chaetoseros sp, nano, tetra dan pavlopa serta diberikan makan tambahan tepung maisena.
Induk dipuasakan 15-24 jam
II. PROSES PEMIJAHAN
Proses pemijahan yaitu proses mempertemukan sperma dan telur pinctada maxima. Sebelum melakukan pemijahan terlebih dahulu dilakukan pengecekan TKG dan jenis kelamin jantan ditandai dengan gonad berwarnah putih atau agak krem, betina ditandai dengan gonad berwarna kuning atau orengs. Induk kerang mutiara yang akan dipijahkan diseleksi dengan TKG tidak kurang dari 80 %. Setelah induk-induk sudah siap untuk dipijahkan maka ada beberapa perlakuan agar sperma dan telur dapat spawning sebagai berikut :
Induk di ruang AC selama 1 jam
III. PROSES PENELURAN
Setelah induk kerang melalui proses pemijahan kurang lebih 2 jam maka induk betina dan induk jantan akan mengeluarkan telur dan sperma.
Telur yang telah terbuahi.
IV. PROSER PERTUMBUHAN
Langka selanjutnya pemeliharaan pertumbuhan larva kerang mutiara pinctada maxima, kurang lebih 27 - 50 hari. Selama pemeliharaan ada beberapa perlakuan sebagai berikut :
V. PROSES PENDEDERAN DAN PANEN
Proses pendederan adalah proses dimana larva yang sifatnya planktonik akan beruba kefase untuk diam tidak dapat berenang lagi. Fase ini ditandai dengan adanya tanda merah kemudian lama kelamaan akan berubah menjadi hitam seperti tampak pada gambar diatas.
Spat yang menempel pada substrat umur 1 bulan setelah ditebar ke laut.
Siput ukuran 5 cmm
Induk dipuasakan 15-24 jam
II. PROSES PEMIJAHAN
Proses pemijahan yaitu proses mempertemukan sperma dan telur pinctada maxima. Sebelum melakukan pemijahan terlebih dahulu dilakukan pengecekan TKG dan jenis kelamin jantan ditandai dengan gonad berwarnah putih atau agak krem, betina ditandai dengan gonad berwarna kuning atau orengs. Induk kerang mutiara yang akan dipijahkan diseleksi dengan TKG tidak kurang dari 80 %. Setelah induk-induk sudah siap untuk dipijahkan maka ada beberapa perlakuan agar sperma dan telur dapat spawning sebagai berikut :
- Manipuasi lingkungan induk-nduk kerang mutiara masukkan bak pemijahan yang berukuran lebar 80 cm panjang 200 cm dan tinggi 15 cm. Bak diisi air sampai tubuh kerang semuanya terendam air, 30 menit kemudian air dikuras sampai habis, kemudian diisi lagi, 30 menit kemudian dikuras lagi airnya dan seterusnya sampai induk jantan dan betina mengeluarkan sperma dan telurnya.
- Rangsangan dengan bahan kimia induk-induk kerang mutiara dimasukkan ke bak berukuran lebar 50 cm panjang 60 cm dan tinggi 40 cm. Larutkan 1 ml amoniak 37% dengan air 1000 ml kemudian tuangkan ke bak pemijahan biarkan selama 15 menit.
- kejutan suhu, untuk perlakuan ini wadah yang digunakan sama dengan dia atas, pertama induk-induk dimasukan ke wadah yang telah terisi air dengan suhu 27-30 'C selama 1 jam, kemudian masukkan kedalam wadah dengan suhu air 19-22 'C selama 15 menit, setelah itu induk dipindahkan ke wadah yang bersuhu 33-35'C.
- ekspos, proses ini merupakan dasar dari beberapa metode diatas, ekspos ada 2 cara yaitu pertama induk-induk baik jantan maupun betina ditutup dengan handuk basah dibiarakan tanpa air selama 1 jam, cara kedua yaitu induk-induk dijemur dimatahari selama 45 menit. Setelah perlakuan ini induk jantan dimasukan ke ruan AC selama 1 jam dan induk betina di masukan ke bak pemijahan menunggu induk jantan.
Induk di ruang AC selama 1 jam
III. PROSES PENELURAN
Setelah induk kerang melalui proses pemijahan kurang lebih 2 jam maka induk betina dan induk jantan akan mengeluarkan telur dan sperma.
- Telur dan sperma kerang yang telah spowning dicek dimikroskop untuk mengetahui tingkat kematangan dan gerakan sperma.
- Telur dan sperma yang telah diseleksi kemudian di satukan dengan perbandingan 1 telur berbanding 100 sperma.
- Beberapa detik kemudian telur akan dibuahi oleh sperma, dengan tingkat pembuahan harus diatas 80%.
- Setelah terjadi pembuahan telur yang telah terbuahi akan tenggelam kedasar selama 7-9 jam kemudian akan naik kepermukaan (trocopore), telur yang masih berada di dasar bak menandakan telur tidak terbuahi secara sempurnah.
- Trocopore yang terapung dipemukaan air disaring dengan menggunakan planktonnet ukuran 20-25 milron,
- Larva kerang yang telah disaring ditebar ke bak pemeliharaan dengan tingkat kepadatan 3-5 ekor/cc.
- Cangkan larva akan terlihat transparan tipis transparan setelah 20-22 jam kemudian dan berbentuk seperti hurup D.
- Larva yang telah ditebar dan diberi aerasi perlahan-lahan, setelah 36 jam kemudian diberi pakan secukupnya.
- Pemberian pakan dilakukan selama pemeliharaan 2 - 3 kali sehari.
Telur yang telah terbuahi.
IV. PROSER PERTUMBUHAN
Langka selanjutnya pemeliharaan pertumbuhan larva kerang mutiara pinctada maxima, kurang lebih 27 - 50 hari. Selama pemeliharaan ada beberapa perlakuan sebagai berikut :
- Pemberian pakan plankton (Alga) 2 - 3 kali sehari dengan dosis yang berbeda sesuai kebutuhan.
- Pakan yang digunakan antara lain Iso, Chaethocheros, Tetra, dan Pavlopa.
- Pergatian air dilakukan 4- 5 kali sehari, sebelum pergantian air larva jangan diberi pakan.
- Pergantian air dengan mengunakan saringan yang bertingkat.
- Larva yang telah disaring ditebar kebak yang telah di tritmen khusus mengunakan, EDTA, Tetrachyklin dan chorampenicol.
- Larva ditebar pada bak yang berbeda sesuai ukuran larva.
- Setelah beberapa hari larva telah besar dan larva sudah ada yang siap untuk beruba fase dari planktoni menjadi diam untuk menempel pada substrat.
V. PROSES PENDEDERAN DAN PANEN
Proses pendederan adalah proses dimana larva yang sifatnya planktonik akan beruba kefase untuk diam tidak dapat berenang lagi. Fase ini ditandai dengan adanya tanda merah kemudian lama kelamaan akan berubah menjadi hitam seperti tampak pada gambar diatas.
- Sebelum larva ditebar, bak harus telah dipersiapakan 3 hari sebelumnya yang telah diisi dengan tali atau okki net dimana larva akan menempel.
- Larva akan menempel 2-4 hari setelah ditebar ke bak pendederan yang telah berisi tali atau yang lainnya akan berbah fase menjadi spat.
- Larva akan diberi pakan seperti biasa namun dosisnya ditambah lebih banyak.
- Selama pemeliharan pada bak pendederan air bak akan disirkulasi 4 hari sekali sampai spat ditebar ke laut.
- Spat siap ditebar ke laut pada umur 10-20 hari setelah menempel pada substrat atau telah mencapai ukuran 0,5-10 mm.
- Spat yang akan diturunkan kelaut dipuasakan 12 jam agar setelah ditebar tidak mengalmi strees.
- Spat yang akan ditebar sebaiknya dilakukan pada pagi dan sore hari.
Spat yang menempel pada substrat umur 1 bulan setelah ditebar ke laut.
Siput ukuran 5 cmm
1 komentar:
ok bos lanjutkan, kta mau tahu bagamana terbentuknya mutiara
Posting Komentar